Finite State Automata dan Non Finite State Automata
Selamat Datang Kembali di Dunia Ilmu....
Dikesempatan kali ini, kami bakalan membahas penerapan FSA (Finite State Automata), DFA (Deterministik Finite Automata), NFA ( Non deterministik Finite Automata), Ekuivalen antar DFA, dan Reduksi jumlah State. Yuk langsung kita bahas aja...!!
- Penerapan FSA (Finite Stste Automata)
Finite State Automata adalah model matematika yang dapat menerima input dan menghasilkan output yang memiliki state yang berhingga banyaknya dan daoat berpindah dari satu state ke state lainnya berdasarkan input dan fungsi transisi. Finite State Utomata bekerja dengan cara membaca memori masukan berupa tape menggunakan head baaca yang dikendalikan oleh kotak kendali state berhingga dimana terdapat sejumlah state berhingga. Namun FSA tidak memiliki tempat penyimpanan sehinga kemampuan mengingat sangatlah terbatas.
Finite State Automata didefisikan sebagai pasangan 5 tupel àM = ( Q, å, d, S, F).
Q : Himpunan hingga State
å : Himpunan hingga simbol input (Alfabet)
d : Fungsi transisi, menggambarkan transisi stste FSA akibat pembacaan simbol
S : State awal
F : State Akhir
Contoh :
Finite State Automata tebagi menjadi 2 yaitu DFA ( Deterministic Finite Automata) dan NFA ( Non deterministic Finite Automata)
- Deterministik Finite Automata (DFA)
Deterministic Finite Automata didefisikan sebagai pasangan 5 tupel àM = ( Q, å, ∂, S, F).
Q : Himpunan hingga State
å : Himpunan hingga simbol input
S : State awal (initial state)
- Non Deterministic Finite Automata (NFA)
Non deterministic Finite Automata bagian dari Finite State Automata yang memungkinkan satu simbom menimbulka beberapa transisi dan menghasilkan output yang tidak dapat dipastikan.
Non deterministic Finite Automata didefisikan sebagai pasangan 5 tupel àM = ( Q, å, ∂, S, F).
Non deterministic Finite Automata didefisikan sebagai pasangan 5 tupel àM = ( Q, å, ∂, S, F).
Q : Himpunan hingga State
å : Himpunan hingga simbol input
S : State awal (initial state)
F : State Akhir (final state)
- Ekuivalen antar DFA
Dua istilah baru dalam ekuivalensi antar DFA yaitu Distinguishabel (dapat dibedakan) dan indistinguistable (tidak dapat dibedakan).
Dua DFA M1 dan M2 dinyatakan ekuivalen apabila L(M1) = L(M2)
Dua DFA M1 dan M2 dinyatakan ekuivalen apabila L(M1) = L(M2)
- Reduksi jumlah State
Reduksi dilakukan agar mengurangi jumlah state tanpa harus mengurangi kemampuan untuk menerima suatu bahasa. FSA direduksikan apabila terdapat atau terjadi useless state . hasil dari FSA yang diresuksikan merupakan eivalensi dari FSA semula.
Pasangan State dikelompokan berdasarkan :
1. Distinguishabel state (dapat dibedakan )
2. indistinguishabel State (tidak dapat dibedakan)
Pasangan dua buah state memiliki kemungkinan distinguishabel atau indistinguishabel namun tidak keduanya, dalam hal ini Jika
a dan b adalah distinguishabel Dan
b dan c adalah distinguishabel Maka
p, r adalah distinguishabel dan p,q,r adalah distinguishabel.
Pasangan State dikelompokan berdasarkan :
1. Distinguishabel state (dapat dibedakan )
2. indistinguishabel State (tidak dapat dibedakan)
Pasangan dua buah state memiliki kemungkinan distinguishabel atau indistinguishabel namun tidak keduanya, dalam hal ini Jika
a dan b adalah distinguishabel Dan
b dan c adalah distinguishabel Maka
p, r adalah distinguishabel dan p,q,r adalah distinguishabel.
Comments
Post a Comment